Cerita Hot Dewasa Baru Jadian Langsung ML – Cerita kali ini
datang di cerita yang sangatlah hot yang dapat disimak ataupun dibaca
yang memang silahkan sendiri buktikan karena alur cerita nya cukup seru
dan biki sobat penasaran yang saya dapat dari blog lain. Mau tau kisah
cerita hot dewasa
kali ini silahkan langsung saja tidak usah menunggu berlama-lama lagi
disimak diabwah ini. Tapi ingat cerita ini kemungkinan hanyalah fiktif
belaka, jika ada kesamaan tempat, nama dan juga cerita kemungkinan hanya
kebetulan saja.
Perkenalkan, namaku Brian, Aku ingin bercerita tentang apa yang
pernah terjadi di kehidupanku saat masih duduk di banggku SMA. Aku
memiliki beberapa teman wanita yang lumayan cantik dan seksi sewaktu di
SMA saat itu aku berada di bangku kelas 3 disalah satu sekolah swasta,
aku memiliki satu teman wanita yang sangat akrab denganku. Bahkan
teman-temanku yang lainnya mengira kami pacaran. Ia sebenarnya memiliki
pacar yang jauh lebih tampan dariku dan bila dibandingkan denganku
sangat tidak setara. Hampir setiap saat sesudah pulang dari sekolah aku
selalu bersamanya seperti pepatah yang mengatakan dimana ada gula,
disitu ada semut. Temanku ini bernama Riasya. Aku sering memanggilnya
Ria agar lebih mudah di ucap, namun tak sering ku mengolok namanya
dengan panggilan Ass (bokong). Memang sekilas bokongnya begitu seksi dan
sintal, padat menggairahkan. Kulitnya kuning langsat dengan dengan
bentuk tubuh yang ideal ramping, rambutnya panjang terurai dan bibirnya
tipis kecil, dadanya masih begitu mini untuk telapak tanganku.
Jujur aku lebih suka ia mengenakan celana pendek style lelaki
dibanding menggunakan rok. Ia memang senang menggunakan rok mini saat
bepergian dengan pacarnya namun saat denganku ia malah sering mengenakan
pakaian ala pria (tomboy). Sekilas dibenakku sempat berfikir alangkah
seksinya bila ia tak menggunakan busana apapun. Bentuk dadanya yang
masih datar dan sangat mini itu sering membuat penasaran.
Aku sering main kerumahnya, kedua orang tuanya sangat baik dan sering
mengajakku makan bersama, nginap di rumahnya ketika belajar kemalaman
dan lain-lain. Tepat hari sabtu siang, sesudah pulang sekolah aku
mengantarnya pulang seperti biasa, namun sepanjang perjalanan raut wajah
Ria sedikit berbeda, mimik muka yang begitu cemberut dan tak peduli
dengan kata orang yang mengajaknya berbicara membuatnya terlihat lusu.
Karena sudah lama mengenalnya, aku tau kelakuannya yang satu ini.
Ditengah perjalanan aku mengajaknya berbicara namun sepertinya dia lagi
gak mood untuk ngobrol dan menanggapi ucapanku. Aku menghentikan laju
kendaraan di sebuah warung makan yang tidak begitu mewah untuk orang
sekelas Ria, namun apa daya isi dompetku berkata lain.
”Mau makan apa kamu Ass..??” tanyaku.
”Gak makan gue, minum aja tapi loe yang bayarin..” balasnya.
”Enak aja, emangnya aku nih cowok kaya mu itu..” ucapku sedikit dongkol.
”Apaan sih kamu tuh bawah-bawah dia segala. Aku sudah gak peduli..” tukasnya dengan nada sedikit tinggi.
”Yaelllaaaahh.. Santai aja kali, kamu tuh makin jelek tau..” ucapku dengan nada mengolok.
Ria hanya melihatku sambil mekerutkan bibirnya. Aku suka dengan raut
wajahnya yang seperti itu, seandainya dia belum menjadi milik orang lain
pasti ingin sekali ku memilikinya lebih. Tanpa basa-basi, aku pun
segera memesan makanan kesukaanku dan minuman kesukaannya. Soda gembira
serasa berat untuk ku bayar karena kondisi keuangan ku yang saat itu
amburadul.
Sambil menunggu makanan yang disajikan, aku berusaha mengorek apa
yang mengganjal di hatinya sampai membuatnya jutex kaya sekarang ini.
Tanpa perlu menunggu lama, ia pun mau berbicara masalah kegalauannya,
itu pun karena aku sangat dekat dengannya. Sedikit demi sedikit ia
menceritakan kejadian yang membuatnya BT. Ia cemburu karena pacarnya
tidak menjembutnya dan malah mengantar cewek lain.
”Cemburu nih ceritanya.. Hari ini masih cemburuan, basi..!!” ledekku.
”Emangnya kenapa..?? Gak boleh..?” tanyanya singkat sambil melototin aku.
”Jaman sekarang itu cowok minimal punya dua cewek, kasihan the elooo…” ledekku makin menjadi-jadi.
”Mana ada kayak begitu. Kamu aja gak punya cewek..” sindirnya sambil tersenyum geli.
”Siapa bilang ku gak punya cewek..?? Aku kan masih ingin nunggu seseorang. Hahahah…” cawabku ngeless dari kenyataan.
”Hhhmmm… Bohong aja kmu tuh ya.. Nungguin siapa emangnya..?” tanyanya penasaran.
”Ahhhahahahahahah.. Penasaran kan..? Ya nungguin loh putus dulu baru
ku kasih tau siapa yang ku tunggu.. mikir lah dikit” jawabku dengan
sedikit deg-degkan.
Tak berapa lama kemudian menu pesananku datang, aku lantas menawarkan
makan berdua dengannya namun ia hanya menggelengkan kepala.
”Masa.. Jangan-jangan loh suka lagi sama gue, gak level gue..” ucapnya sambil meminum minumannya.
”O..O..O..O.. Masih pake level, aku malah pake bintang bukan level lagi..” kataku sambil terus menyantap makanan.
Ria hanya tersenyum sambil menatapku, kadang ia hanya mengkerutkan
dahi dan bibirnya. Mata dan bibirnya membuat hatiku terombang-ambing,
sungguh pemandangan yang indah.
”Besok minggu ikut kita ke pantai gak..?” tanya ria sambil mengkerutkan bibirnya.
”Gak lah, aku mau bersihin kost, besok mau pindahan aku nih..”
jawabku sedikit tak jelas suaraku akibat makanan yang menyumpal mulutku.
”Gak asik loh.. Ayolah ikut, ntar gue bantuin loe bersih-bersih..” katanya mulai memelas.
”Hmmm.. Aku bersihin sendiri juga bisa..” kata ku sambil menjulurkan lidah :p
”Kapan mau bersihin barang..?” tanya Ria sambil berdiri menuju tempat cuci tangan.
Saat dia melewati ku, aku sempat melihat bentuk bokongnya yang tak
asing lagi di mataku. Begitu montok dan terlihat jelas bagian CD yang
menyembul keluar. Ria segera kembali ke tempatnya dan duduk.
”Kapan mau bersihin barang..?” tanya Ria lagi mempertegas pertanyaan sebelumnya.
”Habis ini langsung bersihin kok, mau bantu..?” tanya ku.
”Ok the, gue bantuin loh tapi janji besok ikut ke pantai, deaall..”
ucapnya sambil mengulurkan tangan meminta di jabat untuk membuat
perjanjian.
Aku hanya setuju saja, gak mau membuatnya kecewa. Setelah kelar
makananku, aku dan dia langsung menuju ke kost ku. Sesampainya di kost
aku mempersilahkan Ria masuk. Suasana kost ku saat itu sepi,
teman-temanku belum ada yang pulang. Aku membuka pintu kamar dan masuk
bersama Ria. Wajah ria sedikit terkejut dengan bentuk kamarku yang
memang rapi, bersih dan terawat. Di dinding terpajang poster seksi-seksi
dan mesra. Ria mulai melirik ke arah tv, ia mulai mendekatinya dan
mengambil boneka Winne the Poo yang ada di samping tv. Boneka yang cukub
besar dan menarik untuk seorang wanita.
”Minta ya Yan..?” katanya sambil menunjukan boneka yang diinginkan.
”Minta..? Beli lah, suruh tuh pacar kaya mu beliin..” kataku mulai bercanda.
Ria langsung melemparkan boneka tersebut ke aku dan ia mulai keluar
kamar dengan wajah dongkol. Aku tau sifatnya, oleh karena itu aku pun
menyusulnya, membujuknya agar masuk ke kamar lagi. Akhirnya Ria mau
kembali ke kamar dengan langkah sedikit malas. Aku mengikutinya dari
belakang sedikit mendorong-dorong tubuhnya agar langkahnya lebih cepat.
”Awas loh kalo ungkit si brengsek itu lagi..” kata Ria sedikit mengancam.
Ria duduk di kasur sambil menyalakan tv di depannya sedangkan aku
berbaring di belakangnya. 2 menit mengotak atik siaran tv, tampaknya dia
bosan dengan acara-acara lebai.
”Yan.. Gue nyalakan komputer loh ya..?” pintanya.
”Nyalain aja, gak apa-apa kok..” jawabku.
Ria langsung menyalakan komputer dan aku mengambil remote tv dan
mengganti acaranya. 15 menit ria mengotak-atik komputerku, ia mulai
kebelet.
”Kamar kecil Loe di mana..?” tanya Ria sambil memegang perutnya.
”Wc maksud kamu, tuh lewat jalan ini, belok kiri dikit..” jawabku sambil menunjukan arah.
Ria segera menuju WC dan aku kembali keposisi ku. Saat ia kembali
dari wc, Ria terkejut menatap layar monitor yang menyajikan foto-foto
ngentot yang memang telah saya tetapkan sebagai screensever bila
komputer tidak beraktivitas 5 menit.
”Loe gila juga ya, foto gituan ajha di koleksi, parah loe.. Dasar otak parno..” katanya sambil melihat kearahku.
”Wajarlah Ass.. Kamu kayak gak pernah ajha..” jawab Ku sambil membalas tatapannya.
”Loe tuh ya.. Kira gue cewek apaan.. Hee..” kata ria sambil menunjuk ku dan mendekatiku.
Saat itu pingin bangat ku gigit jarinya yang tepat mengarah ke muka
ku karena gemes dengan sikap manja dan sok nya. Ria kembali menatap
kearah monitor dan saat itu terlintas foto ngentot Asia Carrera yang
pada saat itu lagi maraknya beredar di sekolah kami. Ria kembali
tertegun dan aku pun bangun dan duduk di belakangnya sambil tanganku
sedikit memeluk pinggulnya.
”Itu foto beneran Yan..?” tanya ria sedikit tidak percaya.
”Iyalah emangnya tom and jerry..” jawabku singkat.
Saat itu keinginanku untuk memeluknya sangat tinggi. Aku memberanikan
diri memeluk pinggulnya dan saat ku peluk, ria sedikit kaget namun
tidak bergerak sedikit pun. Matanya masih asik menikmati gambar-gambar
di layar komputer, aku mendekatkan dadaku ke pundaknya, tanganku mulai
melingkar di pinggulnya sambil kaki ku mulai ku lebarkan tepat diantara
pinggulnya. Ria hanya pura-pura tak tau akan kelakuanku itu.
”Loe punya film gitu-gituan berarti yan..?” tanya Ria sedikit penasaran.
”Ada donk.. Mau lihat..?” kata ku sambil mulai mencari video tersebut.
Video yang kali ini ku buka adalah video artis indonesia yang sempat
tenar dengan skandal seks. Artis yang diperankan bersama bule ini
membuat mata Ria terbelalak.
”Ini beneran videonya..?” tanya Ria tak percaya.
”Iya donk, nonton ajha..” jawabku sambil kembali ke belakangnya membenarkan posisi ku sebelumnya.
Saat dia asik menonton hingga pertengahan adegan, aku mulai mencium
lembut di leher bagian belakangnya. Ria sedikit menghindar tanpa
melarangku. Aku tau kalau Ria ingin tau bagaimana rasanya bila
bersetubuh, tanpa ku minta, Ria pun menyandarkan tubuhnya ke dadaku.
Saat itu ku peluk dan ku dekap mesra tubuhnya dari belakang.
”Aku suka kamu Ass..” kata ku sedikit berbisik dan ku cium bagian telinganya.
”Hmmm.. Geli tau,.. Emangnya loh serius ngomong nih..??” kata Ria sambil sedikit menjauhkan telinganya dari bibirku.
”Aku serius kok,.. Tapi aku juga sedikit ragu karena aku bukan level
mu, apalagi kamu dah punya pacar yang jauh lebih baik dari ku..” jawab
ku.
Seketika ia membalikan wajahnya ke arahku. Aku menatapnya tepat
didepan wajahnya. ”Seeeeerrrrr” jantukku berdetak hingga rasanya nyilu,
nafasku sedikit tidak beraturan. Ia akhirnya tersenyum.
”Tapi janji ya gak ada yang tau.. Senbenarnya gue juga suka sama loh
dari dulu malah, tp lohnya ajha yang gak ngerespon..” ucapnya sambil
memutar tubuhnya 45 derajat dan langsung memeluk ku.
”Aku sayang sama kamu Yan, aku sayang..” kata ria lagi.
Dekapannya begitu manja dan lembut membuatku membalas pelukannya.
Tanganku mulai memegang dagunya dan ku balikan wajahnya ke arahku dan ku
kecup bibirnya. ”Muuuccchhh..” ciuman hangatku mendarat di bibirnya.
Ria bertingkah semakin manja dan membalas ciumanku dengan lembut.
Tangannya mulai melingkar di leherku dan dirapatkan ke bibirnya lalu
dikulumnya. Kita saling membalas ciuman, tangan kananku mulai mengarah
ke buah dadanya yang masih kecil dan hanya menggunakan minset. Ku sentuh
perlahan dan ia menyadari hal itu dan segera melepaskan ciumannya.
”Jangan say, jangan gitu ya say..” kata ria manja sambil di tepis perlahan tanganku.
Aku hanya tersenyum manis dan mulai berdiri menuju pintu kamar. Ku
tutup pintu kamar ku dan kembali duduk di atas kasur. Ria segera
menghampiriku sambil berbaring, kepalanya di tumpangnya di pahaku
sedangkan tangan kananya memegang tanganku sambil di elus-elus. Aku
hanya diam dan membelai rambutnya, sesekali ku cubit hidungnya karna
gemas dengan bentuk hidungnya yang mancung. Tanganku ternyata tidak
tinggal diam, perlahan-lahan mulai ku arahkan ke bagian dadanya dan
masuk melalui baju seragamnya. Ria tau dengan maksudku dan ia hanya
membiarkan ulah nakalku itu. Akhirnya tanganku menyentuh belahan dadanya
dan Ria melihat ke arahku.
”Bolehkan sayang..?” tanya ku sambil tersenyum.
Ria hanya menganggukan kepalanya dan membalas senyumanku tanda
setuju. Aku mulai menarik tanganku dan ku buka kancing bajunya satu per
satu. Ria kembali menatapku tanpa sepatah kata pun. Kubuka bajunya dan
ku elus bagian dadanya, rudalku menegang dan menganai kepalanya yang ada
di pahaku. Nafsuku semakin besar hingga tak bisa kubendung.
”Say, Baring di bantal nih..” kataku sambil mengatur bantal agar tinggi.
Ria hanya mengikuti keinginanku, setelah ia berbaring, aku pun
menindihnya dari atas. Ku lumat buah dadanya yang telah bebas terbuka
sedari tadi. Kuluman ku mengarah ke puting susunya dan ku jilati sekitar
buah dadanya. Ria hanya mendesah kecil sambil menutup matanya. Ku
kangkangin sedikit pahanya dan kini bibirku kuarahkan ke
selangkangannya. Kutarik CD nya hingga terlepas semntara rok seragamnya
masih terpasang.
”Mau di apain sih say.. Uhhmmm.. Jangan lah say. gue takut..” katanya
dengan nada manja sedikit merengek dan mengkerutkan bibirnya.
”Aku mau buat nikmat nih say, santai ajha ya n nikmati ajha..” kataku mencoba meyakininya.
Ria hanya terdiam dan aku mulai menjulurkan lidahku ke
selangkanngannya. Miss V nya tampak memerah dan terlihat rapat.
Lubangnya masih sebesar kelingking dan sedikit berongga. Ku sepong
dengan lembut mulut V nya.
”Ahhhh..Huuuff.. Loe jorok banget sih sayang. Ngapain sih, hhhuuuu
huuu..” kata Ria sambil menahan sensasi kenikmatan perilakuku.
Aku terus menjilat dan mengisap-isap klitorisnya.
”Aaaahhhhhh..Eeennnaaakk saaayy, kok rasanya nikmat gini ya sayy.. Oohhhh..” Kata Ria semakin menikmati permainanku.
Tangannya memegang kepalaku dan ditekannya ke selakangannya.
”Uuhhhh.. Yeaaahh, Terus say.. I love U bebs.. Ohh,, Uhh aaggrrhh.. Uhh..” desah ria semakin menjadi-jadi.
Tubuh Ria semakin bergetar, pinggulnya bergetar naik turun. Hampir 8
menit Ria merasakan sensasi itu dan akhirnya tubuhnya mengejang dan
”AAAARRGGGHHHH, AAAAAAAGGGGG UHH..” klimaks pertama selama hidupnya di
rasakan. Ria terbaring lemas dan aku mulai membuka baju dan celana ku.
Cairan bening keputih-putihan yang keluar dari miss v Ria ku ambil dan
kupakai untuk melumasi rudalku. Ku kangkangin kakinya lebar-lebar hingga
miss v Ria terbuka. Ku dekatkan rudalku ke lubang V nya dan mulai ku
tekat. Ria menggigit bibir bawahnya saat rudalku berusaha menembus miss V
nya.
”Aauuuu.. Pelan sayang, uuhh,..” erangan Ria menahan sakit.
Ku hentikan tusukan ku dan ku lumasi lagi rudalku dengan liurku dan
ku arahkan ke miss V nya, kutekan perlahan-lahan dan ”Aaaahhhhhh,.
Aduhhh, saaaakkiitt sayyyang..” jerit Ria saat rudal ku ambles masuk ke
lubang V nya. Aku gerakan rudalku maju mundur perlahan-lahan sambil ku
peluk tubuhnya. Ria menggigit pundak ku perlahan-lahan untuk mengurangi
rasa sakitnya. Aku merasa hangat di sekitar batang rudalku. Rudalku
basah dan saat ku lihat ternyata Miss V Ria mengeluarkan darah segar.
”Betapa beruntungnya Aku” gumamku dalam hati.
”Ahhhhh.. Huumm.. Say.. Uhh ooohhh,,” desahnya sambil tak henti-hentinya menggigit pundak ku.
Rudalku sedikit bergerak cepat.
”Uuhhh.. Yeaaahh.. Ahahh.. Ah..ah..ahh..” desah ria mengikuti tusukanku.
Rudal penghancurku tak bisa ku lerai lagi untuk menahan semburan
lendir hangat. 10 menit aku menikmati Miss Vnya dan ia mulai memeluk ku
makin erat. Sesekali kulumat bibirnya dan ku remas-remas buah dadanya
yang masih mengkal itu.
”Ahh, Nikmat banget sayang.. A..ak..aku mau klluuu..aarr lagi.. Ahhhhhh..” desah panjang Ria saat mencapai klimaxnya.
Aku terus menggencotnya perlahan-lahan dan melumat bibirnya. Nafasku
terengah-engah dan ku sentakan rudalku sedikit kuat hingga semua batang
rudalku ambles.
”Aaaaadddduuhh..” desahnya menahan sakit.
”Tahan sayang, ahh,, sedikit lagi..” kataku sambil sedikit mengenjotnya kuat.
”Gue dah gak kuat lagi sayang.. Ahhh..” jawabnya sambil menggigit bibirku dengan lembut.
”Ahha.. Ahh, tahan ya, tahan sayang.. Ohh..” kata ku.
Satu sentakan kuat dan Ria menjerit menahan sakit dan ”Aaahhhhhhh..
(CROOOTT..CROOOTT..CROOOTT)” desahan panjangku dan klimaksku berhasil
kumuntahkan ke rahimnya.
Aku dan Ria terkulai lemas. Ia merasakan cairan hangat mulai masuk
dan menembus ke dalam perutnya dan Ria meneteskan air matanya sambil
memelukku ditengah keringat yang mengucur deras.
”Maafin aku ya say.. Aku gak ada maksud untuk merusakmu..” kata ku sambil kucium pipi dan keningnya.
”Iya say, gue tau kok.. Gue gak mau ditinggalin loe say..” jawabnya sambil makin mendekapku erat-erat.
Aku
mencabut rudalku dan ku kecup buah dadanya. Lumuran darah
keperawanannya tampak membasahi kasur dan rok seragamnya. Aku menutup
pakaiannya dan ku kancing kembali. Kulepas seprei kasurku dan ku
rebahkan tubuhku disampingnya. Ria memeluk ku dengan manja dan akhirnya
kita ketiduran. Saat hp nya berbunyi akibat di telpon ibunya barulah
kita terbangun. Rencana pindahku terhenti dan aku tetap menetap di kost
itu walaupun uang DP sudah kubayarkan untuk kost baruku.
Aku sangat mencintainya dan akan selalu begitu, hingga sekarang aku
masih terus bersamanya, walaupun kini dia jauh dari ku namun kita
seminggu sekali pasti bertemu dan pastinya menyalurkan rasa cinta kita
diranjang. Orang tua dia dan aku sudh merestui dan rencananya kami
menikah pada Maret 2013 mendatang.